Web3 adalah sebuah istilah yang mulai mendapatkan perhatian dari publik semenjak akhir tahun 2021 lalu hingga saat ini.
Tapi sebenarnya istilah Web3 itu sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Gavin Wood di tahun 2014.
Sebelum mengenal lebih jauh apa itu Web3, mari kita lihat sekilas sejarah dari perkembangan Web itu sendiri.
Sejarah Web
Tim Berners-Lee menemukan World Wide Web (WWW atau W3) — selanjutnya kita sebut saja “Web”, pada tahun 1989.
Tim Berners-Lee invented the World Wide Web while working at CERN in 1989. He proposed a "universal linked information system" using several concepts and technologies, the most fundamental of which was the connections that existed between information.
Tim adalah orang pertama yang mengembangkan web server, web browser, dan HTML untuk pertama kalinya. Penemuannya tersebut dibuktikan dengan merilis situs web (website) untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Setelah Tim merilis source code nya ke publik pada tahun 1993, Marc Andresseen mengembangkan dan merilis Mosaic (yang kemudian menjadi Netscape Navigator) — web browser pertama berbasis GUI untuk pertama kalinya ke publik.
The rest is history.
Web berhasil merubah cara manusia berinteraksi untuk selamanya.
Static Web
Seperti apa sih situs web di awal-awal perkembangannya?
Untuk dapat melihat cuplikan dari berbagai situs web pada saat itu, kita dapat mengakses situs WayBack Machine. Kalau Anda penasaran situs web dari Apple di tahun 1997 seperti apa, dapat Anda lihat di sini.
Untuk kepentingan artikel ini, saya mengajak Anda untuk mengunjungi situs web dari Polychain Capital, sebagai salah satu crypto fund terbesar di dunia (secara AUM).
Situs web ini relatif baru dirilis (sekitar 6 tahun lalu). Tapi situs web ini saya gunakan sebagai contoh karena mencerminkan satu karakteristik utama yang menyerupai situs web di awal-awal dari perkembangan web itu sendiri.
Tanpa memperhatikan sisi penampilan (desain) atau jumlah total halamannya, situs web tersebut lebih menyerupai kartu nama atau brosur online saja.
Dengan melihat source code dari situs tersebut, situs web tersebut termasuk dalam kategori static website.
A static website has fixed content
It does not require programming languages to build one.
It is the easiest form of website to create.
Static websites are build of HTML, CSS, and JavaScript.
Bagaimana kita dapat berinteraksi dengan situs web tersebut?
Satu-satunya cara adalah kita harus mengirim email (tanpa contact form) secara terpisah ke alamat email atau mengklik salah satu hyperlink yang tertera di sana.
Dapat dikatakan, hampir tidak ada interaksi yang terjadi antara pengunjung situs tersebut dengan pemilik situs yang terjadi melalui situs web tersebut.
Alias, interaksi hanya terjadi satu arah saja.
Kita sebagai pengunjung, HANYA dapat membaca konten yang disajikan dari situs web tersebut.
Web 1.0 (Read-Only Web)
Karakteristik di atas, yang disebut oleh situs web Ethereum sebagai karakteristik utama dari Web 1.0.
The first inception of Berners-Lee's creation, now known as 'Web 1.0', occurred roughly between 1990 to 2004. Web 1.0 was mainly static websites owned by companies, and there was close to zero interaction between users - individuals seldom produced content - leading to it being known as the read-only web.
Web 1.0 adalah read-only web.
Kurang lebih seperti inilah bagan arsitektur sederhana dari Web 1.0.
Anda (you) sebagai pengunjung, melakukan permintaan (request) melalui web browser dengan mengetik sebuah web address (URL) yang kemudian melalui jaringan internet pesan tersebut akan diteruskan ke web server yang akan menjawab permintaan (response) tersebut dengan menampilkan halaman web yang di minta ke web browser.
Bagaimana dengan Web 2.0?
Sangat bagus. Meja kerja itu punya dampak sangat baik untuk produktivitas